Rabu, 11 Mei 2011
....Karimun Jawa....
Karimunjawa mungkin memang tak sepopuler Bali, Lombok, atau Bunaken. Namun, keindahan alam laut kepulauan ini tak kalah luar biasa. Merupakan salah satu dari 9 Taman Laut Nasional di Indonesia, Karimunjawa terdiri atas 27 pulau. Lima pulau dihuni oleh penduduk, sementara sisanya adalah pulau-pulau perawan tak berpenghuni nan jelita. Terdapat 5 jenis ekosistem di kepulauan ini; terumbu karang, rumput laut, hutan bakau, hutan pantai, dan hutan hujan tropis dataran rendah dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.
Keindahan biota lautnya adalah salah satu alasan utama untuk mengunjungi Karimunjawa. Tak kurang dari 69 marga karang keras dan 353 spesies ikan karang hidup di perairan laut tropisnya. Snorkeling menjadi kegiatan favorit. Menikmati warna-warni terumbu karang, atau menyaksikan tarian ikan-ikan badut yang lucu dan menggemaskan akan menjadi pengalaman tak terlupakan.
Bila ingin lebih lama menghabiskan waktu bercengkerama dengan biota laut, diving menjadi pilihan yang tepat. Di dasar laut di sekitar Pulau Kemujan terbaring Kapal Panama Indono yang tenggelam pada tahun 1955 dan sekarang menjadi tempat hidup berbagai spesies ikan, serta merupakan salah satu lokasi favorit wreck diving. Penyu sisik dan penyu hijau yang langka pun kerap terlihat berenang di perairan Karimunjawa.
Spot snorkeling dan diving tersebar hampir di seluruh perairan kepulauan. Menyambangi pulau terdekat menjadi pilihan menarik untuk melihat sisi lain kecantikan Karimunjawa. Kepulauan tropis ini menjanjikan berbagai pengalaman menarik, seperti menyusuri pantai berpasir putih mengelilingi Pulau Cemara Besar, membakar ikan untuk makan siang di Pulau Menjangan Kecil, menjelajah Pulau Cilik dengan gosong berpasir putih lembut di belakangnya, serta kesempatan untuk melihat Elang Laut Dada Putih yang merupakan salah satu satwa langka.
Pulau Menjangan Besar menawarkan kesempatan menguji adrenaline dengan berenang bersama ikan hiu di kolam penangkaran mereka, sementara Pulau Tengah memberikan warna tersendiri dengan resort-resort terapung dilengkapi kolam penangkaran ikan hiu.
Keindahan laut yang masih sangat alami ini salah satunya adalah karena masih banyaknya hutan bakau yang tumbuh di Karimunjawa. Sebanyak total 300 hektar bakau tersebar di seluruh kepulauan. Selain melindungi pantai dari abrasi, hutan bakau juga menghasilkan pelapukan yang menjadi makanan utama plankton serta tempat berkembangbiaknya berbagai hewan laut.
Keunikan budaya masyarakat Karimunjawa menjadi daya tarik tersendiri. Penduduknya merupakan gabungan dari 3 suku berbeda yaitu Jawa, Bugis, dan Madura yang hidup rukun berdampingan. Sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan tinggal di pulau terbesar, Pulau Karimunjawa. Dermaga nelayan menjadi tempat ideal untuk menikmati keindahan langit dan laut saat senja tiba. Pulau ini juga dihiasi oleh deretan perbukitan yang menjadi alternatif trekking atau menanti saat-saat terbitnya sang surya.
Dari Yogyakarta Menuju Karimunjawa
Kepulauan Karimunjawa terletak kurang lebih 230 km sebelah utara Yogyakarta. Dari Yogyakarta, bus umum dan travel berangkat dengan frekuensi yang cukup sering menuju Jepara dan Semarang, dua kota di Jawa yang melayani penyeberangan menuju Karimunjawa. Dengan KMP Muria dari Jepara, perjalanan memakan waktu sekitar 6 jam. KMC Kartini dari Semarang menawarkan perjalanan yang lebih cepat selama 3,5 jam. Bandara Dewandaru di Pulau Kemujan memungkinkan penerbangan langsung, namun hingga saat ini hanya melayani pesawat terbang pribadi atau carteran.
Kartika Travel (+62 274 559595, Jl. P Diponegoro 82 Yogyakarta) melayani rute Yogyakarta - Jepara (Rp. 90.000, 6 jam). Kapal pelan KMP Muria (+62 291 591048) berangkat dari Jepara ke Karimunjawa hari Sabtu, Senin, dan Rabu pk 09:00; pulang dari Karimunjawa ke Jepara hari Minggu dan Selasa pk 08:00 dan hari Kamis pk 09:00 (Rp. 30.500 / 80.000, 6 jam)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar