Kelainan yang terjadi pada gigi dan mulut meliputi kelainan yang terjadi pada jaringan keras seperti gigi-geligi dan tulang rahang serta kelainan pada jaringan lunak seperti pada lidah pipi, langit-langit.
1.1 Kelainan pada gigi-geligi
1.1.1 Gigi berlubang.
Kelainan pada gigi-geligi yang sering terjadi pada anak adalah gigi berlubang. Anak-anak
yang datang berkunjung ke dokter gigi biasanya giginya sudah mengalami kerusakan yang amat
parah, gigi berlubang yang sangat besar sekali, bengkak, bahkan ada yang ompong.
Proses terjadinya lubang pada gigi dipengaruhi oleh 4 faktor penyebab utama ;yang
terjadi dalam waktu bersamaan, faktor tersebut adalah
1. Kuman, terdapat pada gigi. Secara normal kuman ada dan diperlukan di rongga mulut,
tetapi apabila terdapat sisa makanan yang melekat terus di gigi dapat menjadi penyebab
terjadinya lubang gigi.
2. Sisa makanan, terutama golongan karbohidrat seperti gula, roti, atau makanan sejenis
lemak lainnya yang lengket pada gigi. Sisa makanan yang melekat terus pada gigi dapat
diubah oleh kuman menjadi asam yang melarutkan email gigi sehingga terjadi lubang
gigi. 3. Gigi, dengan bentuk anatomi yang berlekuk kadang-kadang sulit untuk dibersihkan secara
sempurna dan dapat mempercepat proses lubang gigi.
4. Waktu, dari ketiga faktor di atas memerlukan proses dalam beberapa waktu yang
bersamaan.
Lubang gigi memiliki kedalaman dan besar yang berbeda-beda. Adapun derajat
keparahannya dikelompokkan menjadi :
1. Lubang pada email, biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun bila ada rangsangan
yang berasal dari makanan atau minuman yang dingin terasa linu. Apabila rasa linu sudah
muncul hendaknya segera ke dokter gigi agar dapat dilakukan penambalan.
2. Lubang sampai dentin, ditandai dengan adanya rasa sakit apabila tertimbun sisa makanan.
Apabila makanan diangkat maka akan berkurang rasa sakitnya.
3. Lubang sampai syaraf gigi, gigi terasa sakit terus-menerus sifatnya tiba-tiba atau muncul
dengan sendirinya. Rasa sakit akan hilang sejenak apabila diberi obat pengurang rasa
sakit. Hendaknya segera datang ke dokter gigi untuk dilakukan perawatan syaraf gigi.
Perawatan syaraf gigi membutuhkan beberapa kali kunjungan, sampai hilangnya infeksi
dan setelah perawatan syaraf selesai baru dilakukan penambalan.
4. Tipe gigi berlubang akibat meminum susu. Pemberian susu botol di malam hari (di sela-
sela waktu tidur) dan pemberian yang melebihi usia 12 bulan sering menimbulkan gigi
berlubang. Tanda-tanda gigi yang terkena adalah terlihat pada bagian depan gigi depan
atas, terlihat warna kecoklatan sampai hitam dan dapat meluas sampai ke gigi belakang.
Karies botol dapat dicegah dengan cara tidak memberikan air susu di tengah tidur malam,
dan selalu bilas dengan air putih, biasakan anak minum susu di gelas sejak anak berulang tahun kesatu, pemberian jus buah-buahan hendaknya menggunakan gelas, selalu
memperhatikan kebersihan rongga mulut.
1.1.2 Susunan gigi tidak teratur
Susunan gigi yang tidak teratur disebabkan oleh ukurang gigi yang lebih besar daripada
ukurang rahang. Dapat terjadi pada geligi sulung maupun gigi tetap. Upaya pencegahan yang
sangat mudah dilakukan adalah biasakan anak mengunyah makanan (tidak dikulum/emut),
berikan rangsangan makanan yang membutuhkan proses pengunyahan (makanan jangan yang
lunak), dan perhatikan saat usia pergantian gigi sehingga tidak terjadi penumpukan gigi. Apabila
susunan gigi sangat tidak teratur dapat dilakukan perawatan dengan menggunakan kawat gigi.
1.1.3 Kegoyangan gigi
Gigi-geligi yang sudah mendekati masa pergantian dengan gigi tetap sering mengalami
kegoyangan. Kegoyangan gigi disebabkan oleh terjadinya pengurangan panjang akar gigi akibat
adanya desakan dari gigi tetap yang akan tumbuh. Apabila gigi-geligi terlihat sangat goyang
maka dapat dilakukan pencabutan sendiri dengan menggunakan tangan, namun apabila
kegoyangan gigi masih sedikit sedangkan gigi penggantinya sudah terlihat akan tumbuh maka
segera kunjungi dokter gigi untuk dilakukan pencabutan.
1.1.4 Tumbuh gigi
Sepanjang hidup gigi mengalami 2 kali masa pertumbuhan, pertama adalah periode
pertumbuhan geligi sulung dan kedua adalah pertumbuhan geligi tetap. Cara mengetahui
pertumbuhan gigi adalah dengan melihat bagian gusi di tempat gigi akan tumbuh, apabila terlihat
tonjolan ataupun warna putih maka sebenar lagi gigi akan tumbuh. Pertumbuhan gigi sulung dimulai pada usia 6 bulan, namun tidak perlu khawatir apabila pada usia tersebut belum terlihat
adanya tanda-tanda akan tumbuh gigi. Gigi sulung yang pertama tumbuh adalah gigi seri pertama
bawah, dilanjutkan gigi seri depan atas, kemudian disusul dengan gigi-gigi samping. Namun
urutan ini kadang-kadang tidaklah sama.
Pertumbuhan geligi tetap dimulai dengan geraham pertama bawah. Gigi ini sering
dianggap sebagai geligi sulung, sehingga sering terjadi lubang gigi. Gigi geraham pertama bawah
akan mulai tumbuh pada usia 6 tahun, setelah itu geraham pertama atas, dan gigi seri bawah.
1.2 Kelainan pada gusi
Kelainan pada gusi biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Pada awalnya sering disebut
gingivitis dan pada keadaan ini masih dapat diperbaiki dengan baik. Tetapi bila terjadi
perdarahan terus-menerus biasanya gigi akan menonjol dan akhirnya dapat tanggal dengan
sendirinya.
Penyakit pada gusi memiliki tanda-tanda sebagai berikut :
1. Rasa tidak enak pada gigi disertai bau mulut.
2. Gusi terlihat memerah dan terlihat lunak sehingga mudah terjadi perdarahan.
3. Tanggalnya gigi dengan disertai rasa sakit saat mengunyah dan sensitif terhadap
perubahan suhu.
4. Terjadi penimbunan karang gigi yang berwarna coklat, dan mengeras pada permukaan
gigi.
Apabila keadaan tersebut terjadi maka segera kunjungi dokter gigi, agar dilakukan
pembersihan karang gigi dan dokter gigi akan memberikan beberapa saran seperti menjaga
kebersihan mulut yang baik, menghindari merokok dan nutrisi yang seimbang.
1.2.1 Pembengkakan
Pembengkakan yang terjadi pada gusi dapat disebabkan adanya peradangan pada gigi
maupun pada gusi. Infeksi yang terjadi pada gigi dapat menjalar menjadi pembengkakan pada
gusi. Pembengkakan yang meluas tidak hanya terlihat di dalam mulut namun dapat pula terlihat
sampai di luar mulut. Wajah akan terlihat sembab, disertai rasa sakit yang hebat, demam, dan
dapat menyebabkan kesulitan pada saat menelan.
1.2.2 Stomatitis apthosa (sariawan)
Sariawan yang sering terjadi pada rongga mulut, dapat disebabkan oleh adanya trauma(adanya gigi yang tajam, makanan yang merangsang) maupun karena kurangnya konsumsi vitamin. Lesi/luka tersebut akan terasa perih apabila tersenggol oleh lidah ataupun makanan.
Faktor pencetus utama terjadinya sariawan adalah rasa stres yang kadang-kadang tanpa disadari.
Perawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian salep yang dapat merangsang pertumbuhan
jaringan baru agar luka segera menutup, hindari stres, dan kurangi makanan yang merangsang.
1.2.3 Warna putih pada lidah akibat air susu
Warna putih pada lidah sering kita dapatkan pada bayi yang meminum susu. Sisa-sisa air
susu yang menempel pada lidah akan mengalami fermentasi sehingga merangsang untuk
timbulnya jamur. Selain itu pemberian susu botol yang telah melewati 3 jam dari waktu
pembuatan juga merupakan faktor pencetus terjadinya proses fermentasi. Apabila warna putih
terlihat sangat tebal dan menimbulkan bau yang kurang sedap, maka hendaknya diberikan obat
anti jamur, namun bila belum terlalu parah dapat dilakukan penyikatan lidah dengan
menggunakan sikat lidah yang lunak.
SUMBER :
PENGENALAN DAN PERAWATAN KESEHATAN GIGI ANAK SEJAK DINI, Eriska Riyanti, drg., Sp. KGA.
Kamis, 09 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar